Judul
Artikel
|
Pengelolaan sistem informasi akademik perguruan tinggi berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (tik)
|
Penulis
|
Etin Indrayani
|
Judul
Jurnal/Proceeding & tahun penerbitan
|
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No.
1, April 2011
Waktu akses : 24
Oktober 2013 16.00
|
Masalah utama
yang diangkat
|
Faktor- faktor baik itu faktor teknis maupun
faktor non teknis yang menghambat pemenfaatan teknologi informsi dan
komuniksi di berbagai perguruan tinggi.
|
Kontribusi
Penulis
|
Penulis meneliti baik itu faktor non tekis
maupun faktor teknis yang menghambat Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) pada bidang layanan administrasi akademik di perguruan tinggi, yang melibatkan
22 perguruan tinggi yang ada di Kota
Bandung yang mengadaptasikan TIK dalam sistem administrasi akademiknya dan yang
mengelola program strata-1 (S1).
|
Metodologi
|
Metodologi
penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah dengan angket dan studi dokumentasi, setelah data terkumpul maka
dilakukan analisis dengan mengguakan metode statistik.
|
Ikhtisar
artikel
|
Pemanfaatan Teknologi informasi dan
komounikasi (TIK) seharusnya sudah menjadi suatu kebutuhan dan mesti
diterapkan dimana-mama baik itu instansi, sekolah maupun perguruan tinggi,
namun penerapan atau pemanfaatan ini tidak lah mudah karena tidak sedikit
yang perguruan tinggi yang sudah memanfaatkan teknologi Cuma sekedar gaya
(lifestyle) semata selain itu banyak sekali kendala-kendala yang menghambat
perkembangan teknologi ini baik itu kendala atau faktor secara teknis mupun
faktor secara non teknis.
Faktor teknis meliputi: (1) Teknologi dan infrastruktur. Manajemen Sistem
Informasi Akademik membutuhkan perangkat komputer, jaringan internet dan
teknologi yang tepat. Persoalan saat ini adalah belum semua Perguruan Tinggi memiliki
teknologi dan infrastruktur tersebut, terutama di daerah pelosok; (2) Desain
materi. Penyampaian konten-konten data akademik melalui Sistem Informasi
Akademik perlu dikemas dalam bentuk yang berpusat pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pembelajaran (mahasiswa-dosenstakeholder). Saat ini masih sangat
sedikit Sistem Informasi Akademik yang berpengalaman dalam membuat suatu
paket Sistem Informasi
Akademik
yang memadai; (3) Finansial. Persoalan finansial merupakan masalah
yang pelik di Indonesia. Pengadaan fasilitas Sistem Informasi Akademik membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan
hal ini belum tentu dapat dijangkau oleh semua lembaga pendidikan di
Indonesia; (4) SDM. Sumber Daya Manusia yang mampu dan terampil dalam
mendukung penerapan Sistem Informasi Akademik masih terbatas, terutama di
Luar Jawa.
Faktor
non-teknis meliputi : (1) Budaya. Pemanfaatan Sistem
Informasi Akademik berbasis TIK membutuhkan budaya akses dan belajar mandiri
dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti perkembangan melalui
komputer/internet. Persoalan saat ini, apakah budaya belajar mandiri telah dimiliki
oleh semua pihak yang terkait dengan proses Sistem Informasi Akademik
pembelajaran, yaitu staff, dosen, dan mahasiswa; (2) Buta teknologi (technology
illeteracies). Kalau jujur, masih banyak, staf administrasi, bahkan praktisi
pendidikan dan mahasiswa yang belum menguasai teknologi komputer dan
internet, atau yang terkait dengan ICT lainnya. Hal ini sebenarnya bukan
hanya dikarenakan tidak adanya minat atau kemauan untuk belajar, tetapi juga
diakibatkan oleh tidak adanya fasilitas komputer dan layanan internet yang memadai
atau ketiadaan biaya ongkos internet, khususnya yang kurang mampu secara finansial
(daerah pelosok).
|
Hasil
penelitian
|
Terdapat beberapa variabel penentu kinerja
lembaga yang berasal dari Manajemen Sistem Informasi akademik yang terdiri
dari variabel Efektivitas Manajemen Sistem Informasi Akademik (X1), Budaya
TIK (X2), Ketersediaan Fasilitas (X3),Kualitas SDM (X4), pengaruhnya terhadap
variabel Kinerja Perguruan Tinggi (Y).
Pengembangan sistem informasi akademik yang
efektif, budaya TIK, ketersediaan Fasilitas TIK, dan Kualitas SDM SIA
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap kinerja lembaga secara
umum.Efektivitas manajemen SIA, Budaya TIK,Ketersediaan Fasilitas TIK, dan
Kualitas SDM SIA secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Perguruan
Tinggi pada semua kategori penilaian
baik menurut manajemen lembaga, dosen dan mahasiswa.
Pengaruh tidak langsung melalui variabel budaya
TIK justru memberikan kontribusi yang negatif. Hal ini mencerminkan bahwa
efektivitas implementasi SIA berbasis TIK mensyaratkan bahwa semua orang
telah dalam kondisi siap dalam hal ketrampilannya, sikapnya, persepsinya
serta iklim kerjanya. Apabila hal tersebut belum dipenuhi maka hal ini dapat
memberikan kontribusi yang negatif bagi kinerja lembaga.
|
Kesimpulan &
saran
|
Semestinya kita sudah bisa memanfaatkan
teknologi informasi komunikasi karena dengan kita bisa memanfaatkannya kita
akan banyak terbantu dan pekerjaan akan bisa cepet selesai.
|
Persamaan
& Perbedaan dengan penelitian skripsi
|
Persamaan :
Persamaannya terletak pada pembahasan
Perbedaan :
Perbedaannya terletak pada tempat dan waktu
penelitian, kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan
untuk membangun aplikasi ini.
|
Komentar
|
Teknologi informasi sekarang sudah menjadi
suatu kebutuhan yeng mesti kita manfaatkan.
|
A Short Description about youself
Waw, sangat membantu ^^
BalasHapusterima kasih
Apa perbedaan Literature Review Artikel dengan jurnal?
BalasHapus